Unsur - Unsur Cuaca dan Iklim
UNSUR - UNSUR CUACA DAN IKLIM
Cuaca dan iklim memiliki unsur - unsur yang sama yaitu terdiri atas unsur suhu udara, hujan, kelembapan, awan, tekanan udara dan angin.
A. Suhu Udara
Suhu udara merupakan derajat panas-dinginnya udara. Tinggi rendahnya
suhu udara diukur dengan alat yang disebut termometer. Kertas yang
berisi catatan tentang suhu udara pada suatu daerah tertentu disebut
termogram. Di dalam peta tempat-tempat yang mempunyai suhu udara yang
sama dihubungkan dengan garis yang dinamakan isotherm. Faktor-faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara yaitu:
- Sudut datangnya sinar, Semakin tegak datangnya sinar matahari maka semakin besar energi panas yang diterima. Oleh karena itu pada siang hari suhu udara menjadi naik dan kondisinya juga menjadi panas.
- Lamanya penyinaran matahari, Semakin lama matahari menyinari suatu daerah, maka suhu udara daerah tersebut juga semakin tinggi.
- Ketinggian tempat, Semakin rendah suatu tempat maka semakin tinggi suhu udaranya dan semakin tinggi suatu tempat maka semakin turun suhunya.
- Keadaan awan, Keadaan awan sangat memengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang diterima bumi.
- Letak lintang, Semakin dekat dengan garis equator, maka semakin tinggi suhu udaranya.
B. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara setiap satuan luas bidang datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Makin tinggi suatu tempat makin rendah kerapatan udaranya. Oleh karena itu, tekanan udara makin ke atas makin rendah. Sebaran tekanan udara di suatu daerah dapat digambarkan dalam peta yang ditunjukkan oleh isobar. Isobar adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama pula.
C. Angin
Angin yaitu massa udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi menuju ke daerah yang bertekanan udara lebih rendah. Gerakan udara secara vertikal disebut konveksi, secara horizontal disebut adveksi. Sedangkan gerakan udara yang tidak teratur disebut turbulensi. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Berdasarkan pola gerakannya, jenis-jenis angin dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Angin tetap : angin yang arah bertiupnya atau gerakannya tetap sepanjang tahun tidak berganti arah. Angin tetap terdiri dari :
a. Angin barat : angin yang bertiup dari daerah sub-tropik ke kutub sampai pada lintang 60 derajat, baik lintang utara maupun lintang selatan.
b. Angin timur : angin yang berembus terus-menerus sepanjang tahun dari arah timur yang bersifat dingin.
c. Angin pasat : angin yang berhembus terus-menerus dari daerah maksimum sub-tropik selatan dan utara menuju ke arah khatulistiwa.
d. Angin antipasat : angin yang berhembus terus-menerus dari daerah khatulistiwa ke daerah yang beriklim sub-tropis. (Angin antipasat kebalikan dari angin pasat)
2. Angin Periodik : angin yang bergerak berganti arah setiap waktu tertentu, ada yang berganti arah setiap siang dan malam atau setiap 6 bulan sekali. Angin periodik terdiri dari :
a. Angin muson : angin yang berganti arah setiap 6 bulan sekali.
b. Angin lembah dan angin gunung
Angin lembah yaitu angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung, terjadi pada waktu siang hari. Dan Angin gunung yaitu angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah, terjadi pada malam hari.
c. angin laut dan angin darat
Angin laut terjadi pada siang hari, angin ini berembus dari laut menuju
ke darat. Sebaliknya angin darat terjadi pada malam hari, dan berembus
dari darat menuju ke laut.
D. Kelembaban Udara
Kelembapan udara digunakan untuk menyatakan banyaknya kandungan uap air di dalam udara. arnya jumlah uap air di dalam udara hanya sekitar 2% dari massa atmosfer. Akan tetapi, uap air merupakan komponen utama yang sangat penting dari segi cuaca dan iklim. Hal itu disebabkan oleh :
1. Besarnya uap air merupakan potensi terjadinya hujan {presipitasi).
2. Uap air mempunyai sifat menyerap radiasi sehingga menentukan cepatnya kehilangan panas. Dengan demikian uap air ikut mengatur temperatur.
3. Makin besar uap air di dalam udara, makin besar jumlah energi potensial yang tersedia di dalam atmosfer dan merupakan sumber atau awal terjadinya hujan angin (storm = badai).
E. Awan
Awan adalah kumpulan titik-titik air atau kristal es yang terjadi karena proses kondensasi. Proses kondensasi adalah proses pengkristalan uap air karena pengaruh udara dingin. Awan yang mencapai permukaan bumi disebut dengan kabut. Menurut bentuknya awan dibedakan menjadi :
1. Awan cumulus (bergumpal) : awan tebal dan bergumpal dengan bagian bawah datar dan bagian atas berbentuk menyerupai setengah lingkaran atau dome.
2. Awan cirrus (awan bulu) : awan yang tipis berbentuk seperti bulu ayam dan tampak mengkilat pada siang hari karena banyak mengandung kristal es.
3. Awan stratus (berlapis) : awan yang merata rendah dan berlapis-lapis.
4. Awan nimbus : awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya hujan.
F. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1) Bentuk medan atau topografi
2) Arah lereng medan
3) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai
4) Jarak perjalanan angin di atas medan datar
Macam - Macam Hujan :
1. Menurut proses terjadinya, hujan dibagi menjadi :
a. Hujan frontal : hujan yang terjadi di daerah subtropis akibat dari pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin.
b. Hujan orografis : hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke pegunungan lalu terjadi kondensasi (pengembunan) dan terbentuk awan yang menyebabkan hujan.
c. Hujan zenithal (hujan tropis) : hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal.
d. Hujan buatan : hujan yang sengaja dibuat oleh manusia. Hujan buatan ini biasanya dibuat pada musim kemarau. Untuk membuat hujan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan zat-zat yang dapat menyerap uap air (zat higroskopis) ke udara.
2. Menurut Ukuran Butirannya
a. Hujan gerimis : hujan yang butirannya berdiameter kurang dari 0,5 mm.
b. Hujan salju : yaitu hujan yang terdiri dari kristal-kristal es dan terjadi pada suhu udara di bawah titik beku.
c. Hujan es : hujan yang berupa gumpalan-gumpalan es.
d. Hujan deras : hujan lebat dan butirannya berdiameter lebih dari 7 mm.
Belum Ada Komentar