Siklus Batuan
A. Pengertian Siklus Batuan
Siklus batuan adalah suatu proses dalam pembentukan batuan. Berdasarkan penelitian - penelitian yang telah dilakukan oleh ahli geologi, diketahui bahwa pembentukan batuan membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama, bahkan bisa hingga jutaan tahun. Melalui siklus batuan diketahui bahwa terdapat hubungan yang erat di antara ketiga jenis batuan. Adapun jenis batuan tersebut adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku dapat dikatakan sebagai “nenek moyang” karena batuan lainnya terbentuk dari hasil perubahan-perubahan pada batuan beku.
B. Jenis - Jenis Batuan dan Siklusnya
Siklus batuan ini sebenarnya tidak jauh berbeda seperti siklus yang telah dijabarkan sebelumnya, yaitu :
1. Siklus Batuan Beku
Siklus batuan beku sama dengan proses pengkristalisasian magma. Proses ini terjadi di batas lempeng bumi, baik di atas permukaan bumi ataupun di dalam kerak bumi. Contoh batuan beku yang berada di permukaan bumi adalah batu basal dan batu andesit, sedangkan batuan beku berada di dalam kerak bumi contohnya adalah batuan granit dan batuan diorit.
2. Siklus Batuan Litosfer
Litosfer adalah suatu lapisan yang berada di dalam kerak bumi. Istilah litosfer diambil dari kata Bahasa Yunani, yaitu lithos yang artinya berbatu dan kata sphere yang artinya padat. Dengan begitu litosfer dapat diartikan sebagai lapisan paling luar bumi yang memiliki sifat permukaan berbatu, sehingga biasa juga disebut sebagai kulit bumi. Batuan litosfer ditopang oleh beberapa lapisan bumi yang lain seperti lapisan astenosfer. Lapisan ini merupakan bagian yang sangat panas di dalam mantel bumi.
Daly menyatakan bahwa litosfer terdiri atas dua bagian, yaitu litosfer samudera dan litosfer benua. Litosfer samudera mempunyai ketebalan 50 sampai 100 km, sedangkan litosfer benua ketebalannya 40 sampai 200 km. Selain itu litosfer juga tersusun atas dua lapisan, yaitu sial dan sima. Lapisan litosfer mengalami siklus yang berkaitan dengan batuan beku, batuan sedimen, dan juga batuan metamorf.
3. Siklus Batuan Metamorf
Batuan metamorf sebenarnya berasal dari batuan sedimen yang sudah terbenam jauh di dalam permukaan bumi. Beberapa contoh batuan metamorf antara lain batuan pasir serta batuan kuarsit. Batuan kuarsit berasal dari metamorfosis batuan pasir.
4. Siklus Batuan Sedimen
Siklus pada batuan sedimen dimulai ketika material dasar batuan terbawa oleh elemen tertentu dan mengendap di suatu tempat dalam waktu lama. Endapan tersebut terus bertumpuk dimana lapis terbawah disebut endapan tua dan paling atas disebut endapan muda. Proses pembentukan batuan sedimen biasanya terjadi di kawasan delta sungai atau palung laut.
5. Siklus Batuan Alam
Batuan alam merupakan salah satu unsur yang mendukung komponen biotik serta komponen abiotik di muka bumi dan mencakup berbagai macam bebatuan yang menyusun lapisan bumi. Oleh sebab itu, siklus yang dilalui oleh batuan alam meliputi keenam siklus yang telah disebutkan, termasuk peleburan kembali menjadi magma.
C. Tahapan Siklus Batuan
Proses daur atau siklus batuan memiliki tahapan pembentukan yang cukup panjang. Di bawah ini dijelaskan dengan runtun tahap - tahap siklus batuan sebagai berikut :
1. Pertama, magma terbentuk secara alami dengan waktu relatif lama, yakni berjuta - juta tahun dan menjadi unsur pembentuk dalam lapisan inti bumi. Pembentukan magma tidak merata di semua wilayah bumi. Magma hanya berada di daerah atau tempat tertentu di bawah permukaan, atau sebutannya adalah kamar magma.
2. Magma bersifat dinamis sehingga tidak bisa dicegah saat terus bergerak. Gerakan tersebut membuat magma mengalir menuju tempat dengan suhu lebih rendah daripada kamar magma. Akibatnya magma mengalami kristalisasi dan menjadi beku sebagiannya. Pembekuan yang berada di bawah bumi disebut intrusif, sedang ekstrusif ialah sebaliknya.
3. Proses kristalisasi magma yang menghasilkan batuan beku lama kelamaan mengalami pelapukan. Pada batuan beku ekstrusif (terletak di atas permukaan bumi), hasil pelapukan akan di endapkan menuju proses erosi.
4. Batuan beku akibat dari pergerakan magma secara intrusif (terletak di bawah permukaan bumi) yang tidak muncul di permukaan akan tetap berada lebih lama dan lebih dalam karena tekanan dari atas permukaan bumi. Semakin besar tekanan yang diterima, semakin dalam posisi batuan beku tersebut berada
5. Batuan yang berasal dari endapan sisa - sisa pelapukan batuan beku juga tetap ada di bawah permukaan bumi. Batuan ini disebut batuan sedimen dan terus bergerak lebih dalam menuju bawah permukaan bumi. Karena di permukaan bumi terus dibentuk lapisan batuan sedimen baru. Lapisan baru akan menekan lapisan lama dan bergerak turun pada kamar magma.
6. Batuan sedimen dipengaruhi oleh suhu dan tekanan sehingga mengubah batuan sedimen secara perlahan - lahan menjadi batuan metamorf. Ada juga batuan sedimen yang lapuk oleh waktu. Hasil pelapukan batuan mengendap dan mengeras.
7. Pelapukan juga terjadi pada batuan metamorf yang menjadikannya menjadi batuan sedimen lagi
8. Siklus atau daur akan terulang lagi. Batuan akan tetap mengalami siklus yang sama, yaitu melapuk, mengalami erosi, mengendap, dan bermetamorfosis. Proses tersebut bisa diteliti dengan mengetahui tahap - tahap siklus diatas.
D. Proses Siklus Batuan
Berikut akan dijelaskan siklus batuan di tiap langkah - langkah proses dari awal sampai akhir beserta pembahasan lengkap dan detail.
1. Magma Mengkristal dan Membeku
Proses pertama proses terjadinya siklus batuan terjadi saat magma mengkristal. Magma merupakan sumber utama batuan yang ada di permukaan bumi. Setelah itu magma akan membeku dan mengkristal di gunung berapi saat mengalami erupsi. Magma yang keluar saat erupsi dan sampai ke permukaan bumi di kenal dengan sebutan magma ekstrusif. Magma yang keluar akan membeku dan kemudian akan berubah menjadi batuan beku. Jenis - Jenis batuan beku pun banyak ditemui di sekitar gunung berapi.
2. Batuan Beku Mengalami Pelapukan dan Erosi Menjadi Sedimen
Setelah kristalisasi magma, proses kedua dalam siklus batu - batuan adalah pelapukan batuan. Proses ini terjadi saat batuan beku mengalami pelapukan karena pengaruh berbagai hal seiring berjalannya waktu. Perubahan cuaca menjadi faktor utama pelapukan batuan beku. Batuan beku yang berada di permukann bumi mengalami pelapukan lebih cepat karena sering terkena hujan, angin dan panas matahari. Sementara batuan beku yang tidak ada di permukaan bumi juga akan melapuk, meski jangka waktunya lama.
Proses siklus batuan berikutnya adalah erosi. Pengertian erosi adalah proses pengikisan padatan yang merupakan akibat dari interaksi air, udara dan hujan serta es. Pada siklus batuan, erosi terjadi setelah batuan mengalami proses pelapukan. Proses erosi dibantu oleh air yang akan menyingkirkan material hasil pelapukan ke wilayah lain.
3. Endapan Material Menjadi Batuan Sedimen
Berikutnya akan terjadi proses pengendapan pada batuan. Material yang terangkut air hasil pelapukan dan erosi akan berkumpul pada satu tempat secara terus menerus. Akhirnya material tersebut akan mengendap hingga menimbulkan tumpukan material dalam satu titik. Endapan dari hasil pelapukan batuan beku itu akan mengeras dan terus menumpuk. Lama kelamaan endapan batuan tersebut akan membentuk batuan sedimen atau batuan endapan. Ketika ada air atau molekul lain yang masuk, butir batuan sedimen akan semakin terikat lebih erat satu dengan yang lain.
4. Batuan Sedimen Menerima Tekanan dan Panas Bumi Menjadi Batuan Metamorf
Batuan sedimen awalnya akan berada di bawah permukaan bumi, namun lama kelamaan akan mengalami proses pengangkatan lalu akan terkubur dan bergerak semakin dalam. Hal ini membuat batuan tersebut menerima tekanan dan energi panas bumi yang meningkat. Batuan sedimen kemudian akan berubah menjadi batuan jenis lain yaitu metamorf karena pengaruh tekanan dan suhu tinggi tersebut. Sementara itu sebagian dari batuan sedimen juga bisa melapuk karena waktu. Hasil pelapukannya mengendap dan mengeras. Yang menghasilkan batuan sedimen jenis baru.
5. Batuan Metamorf Meleleh Menjadi Magma
Proses terakhir pada siklus batuan adalah kembali ke magma. Batuan metamorf atau malihan juga mengalami pelapukan dan kembali berubah menjadi batuan sedimen. Struktur yang berbeda juga membuat batuan metamorf akan melelh dan kembali menjadi magma. Magma yang membeku lalu mengalami pelapukan diikuti dengan erosi dan pengendapan hingga terbentuknya sedimen dan metamorf. Proses siklus batuan ini akan terus berulang, dari awalnya adalah magma hingga kemudian kembali berubah menjadi magma lagi.
Belum Ada Komentar