Mobilitas Sosial
PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas diartikan sebagai proses suatu perpindahan maupun pergerakan lapisan atau strata sosial seseorang dan atau kelompok. Mobilitas berasal dari kata "mobilis" (bahasa latin) yang memiliki arti mudah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sementara itu, kata sosial melibatkan seseorang maupun kelompok warga dalam definisinya.
Sehingga, pengertian mobilitas sosial adalah suatu gerakan yang terjadi disebabkan berpindahnya maupun berubah posisi dari seseorang ataupun sekelompok orang pada waktu yang berbeda-beda.
Beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli:
- William Kornblum
Mobilitas sosial yaitu perpindahan individu-idividu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosial serta satu lapisan ke lapisan sosial lainnya. - Horton Dan Hunt
Menurutnya pengertian mobilitas sosial ialla suatu mobilitas dalam struktur sosial, diantaranya pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok - Soerjono Soekanto
Menurut pendapat Soerjono Soekanto pengertian dari mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola tertetnu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial - Henry Clay Smith
Mobilitas sosial adalah gerakan dalam struktur sosial (gerakan antarindividu dengan kelompoknya) - Haditono
Mengatakan mobilitas sosial adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang lain, tetapi sejajar.
JENIS MOBILITAS SOSIAL
A. Berdasarkan tipe
- Mobilitas sosial vertikal
Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajad - Mobilitas sosial horizontal
Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial kedudukan sosial lainnya yang sederajad - Mobilitas sosial lateral
Mobilitas geografis adalah perpindahan individu atau obyek dari suatu tempat ke tempat lain yang berpengaruh pada kedudukan sosialnya - Mobilitas sosial struktural
Meliputi kesatuan yang luas dan kompleks yang disebabkan oleh hal-hal yang positif maupun negatif
B. Berdasarkan ruang lingkupnya
- Mobilitas sosial intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adaah perpindahan kedudukan sosial seseorang atau anggota masyarkat yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi terbagi menjadi dua bentuk umum yaitu mobilitasw intragenerasi naik dan intragenerasi turun. - Mobilitas sosial antar generasi
Mobilitas sosial intergenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun.
FAKTOR PENDORONG MOBILITAS SOSIAL
A. Faktor penyebab mobilitas sosial
- Faktor struktur
1. Struktur pekerjaan
Secara kasar aktivitas ekonomi dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor formal dan sektor informal.Perbedaan aktivitas ekonomi ini jelas akan mempengaruhi tingkat mobilitas masyarakat yang terlibat di dalamnya. Demikian halnya pada masyarakat yang aktivitas ekonominya didominasi oleh sektor pertanian dan penghasilan bahan baku (pertambangan, kehutanan) lebih banyak memiliki status kedudukan rendah, dan sedikit kedudukan yang berstatus tinggi, sehingga tingkat mobilitasnya rendah.
2. Ekonomi ganda
Di negara-negara berkembang ternyata perkembangan ekonomi menimbulkan beberapa jenis dualisme. Pertama, adalah kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur yang bersifat tradisional, dan yang kedua adalah berbagai kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur modern. Dualisme ekonomi itu dapat kita lihat antara sektor pertanian tradisional, yang dicirikan oleh tingkat produktivitas yang rendah dan menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat berada pada tingkat yang lazim disebut dengan istilah tingkat pendapatan subsiten. Sedangkan pada sektor ekonomi modern, dicirikan dengan tipe ekonomi pasar, dimana kegiatan masyarakat dalam memproduksi sebagian besar ditujukan untuk pasar.
3. Penunjang dan penghambat mobilitas
Anak-anak yang berasal dari kelas sosial menengah pada umumnya memiliki pengalaman belajar yang lebih menunjang mobilitas naik daripada pengalaman anak-anak kelas sosial rendah. Para sarjana teori konflik berpandangan bahwa ijazah, tes, rekomendasi, “jaringan hubungan antar teman (merupakan jaringan hubungan antara teman-teman dekat dalam suatu jenis profesi atau dunia usaha. Mereka saling tukar-menukar informasi dan rekomendasi menyangkut kesempatan kerja, sehingga menyulitkan bagi orang-orang luar” untuk dapat menerobosnya), dan deskriminasi terang-terangan terhadap kelompok ras maupun kelompok etnik minoritas, serta orang-orang dari kelas sosial rendah untuk melakukan mobilitas naik. Di lain pihak, fakor penghambat tersebut juga menutup kemungkinan terjadinya mobilitas menurun bagi kelompok orang dari kelas sosial atas.
Di samping faktor penghambat, terdapat pula faktor penunjang mobilitas yang bersifat struktural, sebagai misal adanya undang-undang anti deskriminasi, munculnya lembaga-lembaga latihan kerja baik yang dibiayai oleh pemerintah atau LSM, merupakan faktor penunjang penting untuk terjadinya mobilitas naik bagi banyak orang dari status sosial rendah. - Faktor individu
1. Perbedaan kemampuan
2. Perbedaan perilaku
a) Pendidikan
b) Kebiasaan kerja
c) Pola penundaan kesenangan
d) Kemampuan "cara bermain"
e) Pola kesenjangan nilai
f) Faktor keberentunga/kemujuran
B. Faktor pendorong mobilitas sosial
- Faktor perubahan situasi politik
Situasi politik pada dasarnya adalah kondisi stabilitas pemerintahan termasuk bagaimana dukungan rakyat pada umumnya terhadap struktur pemerintahan yang baru dalam masyarakat tersebut. Melalui dorongandorongan politik seorang individu ingin menduduki posisi-posisi tertentu dalam rangka mengembangkan organisasi politik mereka, biasanya aktivitas ini didukung oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan politik. Dalam struktur pemerintahan biasanya didukung oleh orang-orang parpol yang duduk di dewan perwakilan rakyat misalnya kedudukan sebagai gubernur, bupati atau walikota, camat, lurah, dan sebagainya. - Faktor perubahan sosial budaya
Dalam masyarakat senantiasa terjadi perubahan baik dalam struktur sosial, interaksi sosial, maupun dalam sistem tata nilai. Perubahan ini dapat memberikan dorongan kepada individu dalam masyarakat untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan perubahan,s ehingga mengakibatkan keinginan yang kuat bagi seorang individu untuk melakukan social climbing. Kemajuan teknologi mislanya, dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas dan perubahan ideologi dapat menimbulkan stratifikasi baru. - Faktor perubahan ekonomi
Situasi ekonomi dalam masyarakat dapat memberikan dorongan bagi individu ataupun kelompok individu untuk meningkatkan kedudukan mereka masing-masing. Kondisi ekonomi yang membaik dapat memberikan dorongan untuk melakukan ekspansi dalam berbagai macam usaha. Kondisi ekonomi yang buruk juga dapat mempengaruhi orang untuk melakukan berbagai macam tindakan antisipatif dalam mencegah kejadian-kejadian yang tidak mereka inginkan. - Pertambahan penduduk
C. Faktor penghambat mobilitas sosial
- Adanya perbedaan ideologi
- Adanya perbedaan kepentingan
- Adanya perbedaan suku dan asal daerah
- Adanya diskriminasi jenis kelamin
- Adanya perbedaan ras
STATUS DAN PERANAN MOBILITAS SOSIAL
A. Status dalam mobilitas sosial
Menurut Mayor Polak, status dimaksudkan sebagai kedudukan sosial seorang oknum dalam kelompok serta dalam masyarakat. Status sosial memberi bentuk dan pola pada interaksi sosial.Sedangkan menurut Ralph Linton, status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seorang dalam masyarakatnya. Pemilik status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan pemilik status sosial rendah.Jadi, status sosial adalah kedudukan sosial seseorang dalam kelompok masyarakat.
Jenis-jenis status sosial:
- Status yang digariskan adalah status yang diperoleh secara alami atau otomatis yang dibawa sejak manusia dilahirkan atau keturunan
- Status yang diusahakan adalah status yang diperoleh dengan melalui usaha atau perjuangan sendiri dengan disengaja
- Status yang diberikan adalah status yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa memperjuangkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat
Dalam kehidupan masyarakat sering timbul pertentangan yang dialami seseorang sehubungan dengan status yang dimilikinya. Konflik status yang timbul dalam masyarakat, anatara lain:
- Konflik status individual
- Konflik status antar kelompok
- Konflik status antar individu
B. Peran mobilitas sosial
- Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat
- Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat
- Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat
SALURAN DAN ARAH MOBILITAS SOSIAL
A. Arah mobilitas sosial
- Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Dalam mobilitas sosial ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang, misalnya peralihan kewarganegaraan atau pekerjaan. - Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya maka terdapat dua jenis mobilitas yaitu, mobilitas sosial vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal kebawah (social sinking). - Mobilitas sosial antargenerasi, intragenerasi dan gerak sosial geografis
Mobilitas sosial, selain dapat bergerak vertikal dan horizontal, juga dapat bergerak keturunan. Berikut ini kita akan mempelajari mobilitas antar generasi dan mobilitas intragenerasi, serata gerak sosial geografis.
1. Mobilitas antargenerasi
Secara umum, mobilitas antargenerasi berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik maupun turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi
2. Mobilitas intragenerasi'
Mobilitas ini adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi dalam satu kelompok generasi yang sama.
B. Saluran mobilitas sosial
Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial vertikal mempunyai saluran-saluran di dalam masyarakat. Proses mobilitas sosial vertikal inilah yang disebut sebagai social circulation. Berikut merupakan saluran-saluran terpenting dari mobilitas sosial:
- Angkatan Bersenjata
Peranan angkatan bersenjata memiliki peran yang sangat penting di dalam masyarakat yang menganut sistem militerisme. Jasa dari seorang prajurit akan amat dihargai oleh masyarakat, tanpa memperhatikan status ataupun kedudukannya asalnya. Sering kali lewat karier dalam kemiliteran, seorang prajurit bisa mendapatkan kekuasaan sekaligus wewenang yang lebih besar.
- Lembaga-Lembaga Keagamaan
Setiap ajaran agama beranggapan bahwa manusia memiliki kedudukan yang sama atau sederajat. Guna menggapai tujuan itu, para pemuaka agama bekerja keras dalam hal menaikkan kedudukan orang-orang dari lapisan yang rendah di dalam lingkungan masyarakat. Tak hanya itu, para pemuka agama juga akan semakin dihormati oleh masyarakat setempat, jika ia mampu membimbing umatnya dengan baik.
- Lembaga-Lembaga Pendidikan
Sekolah adalah saluran konkret dari gerak sosial vertikal. Bahkan, sekolah bisa dianggap sebagai social elevator yang akan mengantarkan seorang individu untuk senantiasa bergerak dari kedudukan yang rendah menuju ke kedudukan yang lebih tinggi.
- Organisasi Politik
Suatu organisasi politik seperti halnya partai politik bisa memberikan peluang yang besar untuk para anggotanya guna naik dalam status kedudukan yang lebih tinggi, khususnya pada waktu pemilihan umum berlangsung. Supaya seorang individu dapat terpilih di dalam pemilu, maka ia harus mampu membuktikan kemampuannya terlebih dahulu. Dalam hal tersebut, organisasi politik juga menjadi salah satu saluran dari pembuktian kemampuan diri seorang individu.
- Organisasi Ekonomi
Organisasi ekonomi merupakan pemegang peranan penting di dalam saluran gerak sosial vertikal. Biasanya, seorang individu dengan penghasilan yang tinggi akan menduduki posisi lapisan sosial yang tinggi pula. Bahkan, faktor ekonomi sering kali menjadi simbol status untuk kedudukan seseorang di dalam lingkungan masyarakat.
- Organisasi Keahlian
Organisasi keahlian diantaranya adalah himpunan sarjana ilmu pengetahuan sosial, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), persatuan para pelukis, dan yang lainnya. Beberapa organisasi tersebut bisa menjadi wadah untuk individu-individu yang tergabung di dalamnya guna bisa mendapatkan nama, sehingga nantinya akan dianggap menduduki lapisan atas di dalam masyarakat.
KONSEKUENSI MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas sosial yang dilakukan oleh masyarakat, baik vertikal maupun horizontal dapat memberikan konsekuensi-konsekuensi, baik positif maupun negatif terhadap kehidupan sosial. Di samping itu juga memberikan konsekuensi, baik bagi orang yang mengalami mobilitas itu sendiri maupun bagi seluruh anggota masyarakat.
Konsekuensi Positif Mobilitas Sosial
Ada beberapa konsekuensi positif yang muncul sebagai akibat adanya mobilitas sosial dalam masyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Individu atau kelompok akan berusaha untuk mewujudkan harapan atau cita-citanya. Hal ini karena adanya kesempatan terbuka untuk pindah dari lapisan bawah ke lapisan atas.
- Tidak tertutup kemungkinan bagi warga kelas sosial tertentu akan lebih maju daripada warga kelas sosial di atasnya.
- Individu atau kelompok dapat merasakan kepuasan apabila dapat mencapai kedudukan yang diinginkannya atau dapat meningkatkan kedudukan sosialnya dalam masyarakat.
- Memberikan dorongan atau rangsangan kepada warga masyarakat, individu, maupun kelompok untuk bekerja perubahan sosial akan lambat terjadi.
- Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Mobilitas sosial mendorong masyarakat untuk mengalami perubahan sosial ke arah yang diinginkan. Sebaliknya, jika masyarakat statis dan tidak banyak bergerak, maka perubahan sosial akan lambat terjadi.
Konsekuensi Negatif Mobilitas Sosial
Sementara itu, beberapa konsekuensi negatif yang seringkali muncul mengiringi mobilitas sosial, di antaranya adalah urbanisasi, munculnya kawasan kumuh, pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan konflik.
- Urbanisasi sebagai konsekuensi negatif mobilitas sosial.
- Munculnya kawasan kumuh (Slum Area) sebagai konsekuensi negatif mobilitas sosial.
- Banyaknya pengangguran sebagai konsekuensi negatif mobilitas sosial.
- Kemiskinan sebagai konsekuensi negatif mobilitas sosial.
- Perilaku kriminal (kriminalitas) sebagai konsekuensi negatif mobilitas sosial.
- Terjadi konflik atau benturan antara berbagai nilai dan kepentingan tertentu.
KARAKTERISTIK MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas sosial sebagai suatu proses yang berkelanjutan memiliki sedert karakteristik yang menandainya, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mobilitas sosial dapat melibatkan kelompok atau individu yang ada di dalam masyarakat.
Gerakan suatu perpindahan bisa saja dilakukan secara individual, namun tak jarang juga akan melibatkan banyak orang seperti yang terjadi dalam perkembangan negara berkembang menjadi negara maju.
Sehingga turut meningkatkan taraf kehidupan banyak warganya. - Mudah-tidaknya suatu kelompok atau individu daam melakukan suatu mobilitas sosial serta tergantung pada struktur sosial masyarakatnya.
- Mobilitas sosial akan menimbulkan kecemasan danjuga ketegangan.
Pada masyarakat di mana struktur sosialnya yang bersifat terbuka, individu tersebut senantiasa akan mengalami suatu kecemasan serta akan kehilangan hak-hak yang dimiliki apabila terjadi penurunan status.
Sehingga hampir seluruh waktunya mungkin dihabiskan untuk berusaha dalam mempertahankan kedudukan.
Sebaliknya, juga akan muncul ketegangan dalam memahami peran baru apabila terjadi kenaikan status. - Perubahan dalam mobilitas sosial juga ditandai dengan suatu perubahan struktur sosial yang meliputi hubungan antar individu dalam suatu kelompok serta antara individu dengan kelompok.
Dalam hal ini, sering kali terjadi keretakan dalam sebuah hubungan antar anggota kelompok primer, sebab terdapat anggotanya yang berpindah ke status yang lebih tinggi maupun ke status lebih rendah.
BENTUK MOBILITAS SOSIAL
Belum Ada Komentar